Pertanian Lahan Kering
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Salam
sejahtera para pembaca
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya J . Kali ini Dika ingin share
bidang pertanian. Mungkin yang kalian
tau itu pertanian ya itu-itu aja ? Enggak. Pertanian itu banyak macamnya low
gaes... Nah, salah satunya yang bakal Dika share pada kalian adalah tentang
“Pertanian Lahan Kering” . Apa sih itu pertanian lahan kering? Gimana sih cara
bertani dilahan kering? Apa aja kendala-kendalanya. Ayo kita simak .....
- Hyper Arid : indek kekeringan(rasio antara curah hujan dan evapotranspirasi potensial) 0.03, tidak ada vegetasi tanaman kecuali hanya beberapa rumpun rumput di daerah lembah, penggembalaan ternak berpindah-pindah, hujan tahunan rendah (di bawah 100 mm/tahun), serta hujan terjadi tidak menentu, bahkan kadang-kadang tidak terjadi hujan sepanjang tahun. Daerah ini terdapat di pe-“gurun”-an Saudi Arabia “Rub’ul Kholi” atau yang dikenal dengan empty quarter.
- Arid : indek kekeringan 0.03-0.20 yang ditandai dengan adanya peternakan, kegiatan pertanian dilakukan dengan irigasi tetes dan sprinkler, terdapat tanaman musiman dan tahunan yang letaknya terpisah-pisah, dan curah hujan tahunan antara 100 – 300 mm.Terdapat di Jeddah, Saudi Arabia dan Negara-negara Timur Tengah pada umumnya.
- Semi Arid : indek kekeringan 0.2-0.5 yang ditandai dengan adanya kegiatan pertanian denga mengandalkan air hujan meski produktifitasnya masih rendah, terdapat kegiatan peternakan komunal, dan curah hujan tahunan 300-800 mm.Biasanya terdapat di perbatasan daerah tropis dan sub-tropis.
- Sub Humid: indek kekeringan 0.5-0.75. Daerah sub humid juga dimasukkan ke dalam area lahan kering, meski sebenarnya memiliki karakter yang dekat dengan daerah lahan basah. Di Indonesia kawasan timur memiliki karakter Sub-Humid, yang mana terdapat beberapa kendala untuk budidadaya pertanian di daerah tersebut.
Lahan kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat rendah
gaes, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan
kelembabannya rendah. Lahan kering sering kita jumpai pada daerah dengan kondisi
antisiklon yang permanen, seperti daerah yang terdapat pada antisiklon
tropisme. Daerah tersebut biasanya ditandai dengan adanya perputaran angin yang
berlawanan arah jarum jam di utara garis khatulistiwa dan perputaran angin yang
searah jarum jam di daerah selatan garis khatulistiwa.
Terdapat
tiga jenis iklim di daerah lahan kering, yakni :
- Iklim Mediterania yaitu hujan terjadi di musim gugur dan dingin
- Iklim Tropisme yaitu hujan terjadi di musim panas
- Iklim Kontinental yaitu hujan tersebar merata sepanjang tahun
Tanah pasiran yang terdapat di
sebagian besar daerah kering di Negara Timur Tengah menjadi kendala besar bagi
usaha pertumbuhan tanaman. Kendala-kendala tersebuat adalah terlalu besarnya
pori-pori tanah yang mengakibatkan infiltrasi tinggi sehingga tidak dapat
menahan air serta memiliki kadar garam yang tinggi sebagai dampak dari
kombinasi tingginya evapotranspirasi akibat suhu yang tinggi dan tingginya
infiltrasi akibat tanah yang terlalu porous.
Sedangkan
tanah lempung yang terdapat pada
lahan kering juga terkendala dengan sifatnya yang labil. Sifat tanah lempung
yang kekurangan air akan merekah (nelo:jawa), sehingga tidak dapat ditumbuhi
tanaman dengan optimal. Tanah sebagai media tanam seharusnya memiliki kemampuan
menahan air dari infiltrasi dan evapotranspirasi, mampu memberikan nutrisi bagi
tanaman, serta memiliki pori-pori proporsional untuk sirkulasi udara (O2
dan CO2). Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan soil
amendment atau pengatur tanah, pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan
tanah, dan kapur untuk meningkatkan pH tanah atau gypsum untuk menurunkan pH
tanah.
Rendahnya
curah hujan yang menjadi ciri-ciri khas daerah lahan kering mengakibatkan
ketersediaan air untuk irigasi sangat terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan soil amendment untuk meningkatkan kapasitas tanah dalam
menahan air (water holding capacity), mulsa untuk mengurangi
evapotranspirasi dan penggunaan sistem irigasi yang tepat guna seperti irigasi
tetes ataupun sprinkler tergantung dengan topografi lahan. Bila lahan datar,
maka dapat digunakan irigasi tetes, dan apabila lahan bergelombang, maka
penggunaan sistem irigasi sprinkler lebih tepat. Kolaborasi penggunaan soil
amendment, mulsa dan sistem isrigasi tepat guna tersebut bertujuan untuk
menghemat penggunaan air dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pendistribusian nutrisi tanaman.
Tingginya
radiasi cahaya matahari di daerah lahan kering mengakibatkan tingginya
evapotranspirasi, rendahnya suplai oksigen (O2), dan salinasi /
penggaraman di tanah. Cara mengatasi kendala tersebut dengan melakukan
penghijauan, atau secara terintegrasi melakukan kegiatan pertanian dan
perkebunan di lahan kering dapat mengurangi dampak tingginya radiasi cahaya
matahari.
Minimnya
vegetasi di daerah lahan kering mengakibatkan termodinamika pindah panas
terjadi secara monoton/ single direction, hal tersebut mengakibatkan
angin melaju dengan kencang, karena angin merupakan dampak dari udara yang
digerakkan oleh perbedaan suhu. Salah satu dampak dari hal tersebut adalah
terjadinya badai gurun (sand storm atau orang arab menyebutnya haboob) yang
membawa banyak material pasir di daerah pemukiman maupun areal pertanian. Tentu
saja hal tersebut sangat menghambat pelaksanaan kegiatan pertanian. Adapun
alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan tanaman pohon
sebagai pemecah laju kecepatan angina (wind breaker). Aplikasi penanaman
pohon sebagai wind breaker di areal pertanian lahan kering biasanya
ditanam mengelilingi areal pertanian. Adapun berikut ini merupakan contoh
desain lahan pertanian lahan kering yang terdapat di Negara Timur Tengah.
Dengan
mengambil analogi manusia, nutrisi sebagai makanan bagi tanaman itu diumpamakan
seperti adanya karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin bagi manusia. Namun
bagi tanaman membutuhkan nutrisi makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan mikro (Fe, Mn,
B, Mo, Cu, Zn dan Cl). Tingginya kadar garam di tanah pertanian lahan kering
mengakibatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukan tanaman tersebut tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup, karena garam sifatnya mereduksi unsur-unsur
makro dan membuat unsur-unsur mikro bersifat toksit atau beracun bagi tanaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan pemupukan organik terpadu yang
menyediakan unsur hara tanaman dari bahan-bahan alam untuk mereduksi kandungan
unsur logam dari pupuk-pupuk kimia serta memberikan unsur mikro tanaman dalam
bentuk organik (chillate) yang tidak beracun bagi tanaman di daerah
dengan kadar garam yang tinggi.
Nah, itu
dia yang dapat Dika share kali ini. Jangan pernah ragu untuk mencoba hal-hal
baru disekitar kalian gaes, awalilah dan mulailah dari hal kecil yang kalian
bisa saat ini. Semoga tulisan dika
bermanfaat. SUKSES SELALU J
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
0 Response to "Pertanian Lahan Kering"
Posting Komentar
Ditunggu komentar anda :)